Rabu, 21 Mei 2014

Rekan-rekan, satu bangsa, satu tanah air. Apakah kita sudah merdeka?” Ini pertanyaan Presiden Sukarno kepada bangsa Indonesia tahun 1956 – 11 tahun sejak proklamasi kemerdekaan.
Sekarang, 69 tahun sejak proklamasi, jawaban akan pertanyaan Bung Karno masih sama: Kita belum merdeka. Kita masih terjajah secara ekonomi, secara politik. Pemimpin politik kita masih ditentukan oleh kekuatan asing.
Apakah kita akan tinggal diam? Apakah kita akan tunduk pada skenario asing? Merdeka atau mati!Kita sebagai warga negara Indonesia tentunya peduli dengan nasib bangsa ke depannya. Sikap acuh tak acuhlah yang menyebabkan Indonesia terus ketinggalan dibanding negara-negara lain yang bahkan baru merdeka di tahun 1970 seperti Singapura. Kita harus tahu siapa sebenarnya sosok pemimpin kita, bagaimana sistem kerjanya dan bagaimana tindak-tanduknya.
dan sekrang tempat tinggal kita desa kita kampung kita (maluku utara) telah di ubrak abrik oleh dunia kapitalis di mana akan di bentuk pemekran provinsi baru di maluku utara yaitu provinsi halmaerah raya,, di mana dalam pempekran provinsi baru di wilayah maluku utara yang di bentuk oleh orang2 yang gagal dan kalah dalam politk provinsi maluku utara (orang-orang kapitalis) kita harus melawan pemekran ini ,, karna akan terjadi praktek korupsi untuk wilyah baru ,,, dan akan membuat utang indonesia semakin menambah dan kita akan semakin kirisis di bidang ekonomi dan pedidikan ... mohon teman2 yang merasa jiwa nasiionalis dan anti kapitalisme harus menolak pemekaran wilayah provinsi baru ini


                                                                                            Orin Halteng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar